PEMANASAN GLOBAL ATAUKAH ZAMAN ES ?
Perubahan iklim menjadi sebuah trend tersendiri pada
berbagai kalangan hingga hari ini. Mulai dari kelompok pelajar yang ditugasi
oleh gurunya untuk mencari pengetahuan tentang perubahan iklim, hingga
sekelompok mahasiswa yang membuat talkshow sederhana tentang perubahan iklim.
Katanya, perubahan iklim diakibatkan oleh pemanasan
global. Saat lapisan ozon semakin menipis, dan meningkatnya gas rumah kaca di
atmosfer, maka panas matahari terkurung dalam lapisan permukaan bumi. Suhu
permukaan bumi pun meningkat. Maka kemudian, terjadi pencairan es di kutub dan
berbagai puncak dunia, hingga menjadikan permukaan air laut meninggi.
Lalu, bagaimana dengan kejadian banjir dan kekeringan
pada saat bersamaan di tempat yang tak berjauhan? Apakah juga diakibatkan oleh
perubahan iklim akibat pemanasan global? Ataukah ini hanya menjadi sebuah
fenomena yang sepertinya lebih diakibatkan oleh kondisi iklim mikro pada sebuah
kawasan?
Dinamika iklim, cuaca dan suhu di permukaan planet bumi
ini setidaknya dipengaruhi secara dominan oleh 2 hal yaitu: aktivitas matahari
dan aktivitas geologi bumi. Aktivitas geologi bumi setidaknya dipengaruhi oleh
2 hal yaitu aktivitas vulkanik dan aktivitas tektonik. Pemanasan Global dan
Zaman Es adalah salah dua dinamika iklim yang pernah terjadi di permukaan bumi
dan kini diprediksikan akan terjadi lagi dengan membawa dampak yang
mengkuatirkan bagi kehidupan umat manusia.
A. Pemanasan Global
Merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan bumi dimana penyebab dan proses terjadinya antara lain:
•
Efek rumah kaca Merupakan suatu proses yang secara
alamiah meningkatkan suhu bumi.
•
Efek umpan balik yaitu suatu proses yang meningkatkan efek rumah
kaca secara alamiah. Beberapa kemungkinan penyebab efek umpan balik yaitu
proses penguapan air yang dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfer, pengaruh awan, menurunnya kemampuan albedo (pemantulan) es,
terlepasnya gas rumah kaca dari tanah beku (permafrost) dan menghangatnya
lautan yang menyebabkan kemampuannya menyerap karbon dioksida berkurang
•
Variasi matahari yaitu suatu hipotesis yang menyatakan bahwa
matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh efek umpan balik dari awan, dapat
memberi kontribusi dalam pemanasan bumi.
•
Aktivitas manusia yaitu suatu proses yang meningkatkan efek rumah kaca akibat
meningkatnya aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca. Aktivitas
manusia dituduh sebagai faktor yang paling bertanggung jawab atas peningkatan
drastis suhu bumi dalam seratus tahun terakhir. Suhu rata-rata permukaan Bumi
telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama 1 abad terakhir.
Aktivitas yang dimaksud adalah peternakan, penebangan hutan, polusi industri,
rumah tangga dan transportasi. Peternakan diklaim sebagai penyumbang terbesar
efek rumah kaca (18%).
B. Zaman Es
Suatu kurun waktu di mana suhu menurun dalam jangka waktu
yang lama dalam iklim bumi yang menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di
kawasan kutub dan gletser gunung dimana Penyebab dan proses terjadinya antara
lain:
•
Perubahan komposisi atmosfer bumi Yaitu suatu hipotesis yang menyatakan bahwa
zaman es terjadi karena menurunnya konsentrasi gas rumah kaca dan berakhir
dengan meningkatnya gas rumah kaca.
•
Perubahan orbit bumi mengelilingi matahari (Siklus Milankovitch) Yaitu suatu
rangkaian variasi siklus dalam karakteristik orbit bumi mengelilingi matahari.
•
Posisi benua Teori ini berpendapat bahwa zaman es terjadi karena lempeng benua
yang menghalangi mengalirnya arus air hangat dari katulistiwa ke arah kutub.
•
Variasi matahari Teori ini percaya bahwa variasi jangka pendek energi matahari
(misalnya dalam siklus bintik hitam matahari) akan menghasilkan umpan balik
negatif dari proses rumah kaca dan menghasilkan zaman es kecil.
•
Pengaruh dinamika orbit bumi-bulan, Ada kemungkinan zaman es dipengaruhi oleh
pengaruh bulan seperti halnya pasang surut air laut, namun teori ini sangat
lemah.
•
Pengaruh meteorit besar, Meteorit adalah benda langit yang jatuh ke permukaan
bumi. Meteorit besar yang menabrak bumi akan menghasilkan debu yang sangat
banyak sehingga menutupi atmosfer bumi. Tertutupnya atmosfer bumi menyebabkan
cahaya matahari tidak bisa masuk dan mengakibatkan suhu muka bumi menurun dan
perairan membeku sampai debu itu hilang dari atmosfer.
•
Pengaruh aktivitas vulkanik, Belum lama ini para ilmuwan menemukan bahwa Danau
Toba 74 ribu tahun yang lalu adalah sebuah gunung yang meledak dengan hebat.
Saking hebatnya gunung itu dikategorikan sebagai super volkano dan ledakannya
adalah super erupsi. Ledakan ini menyemburkan debu dan abu vulkanik yang
menutupi hampir seluruh permukaan bumi dan menyebabkan hampir punahnya manusia.
Para ilmuwan percaya setelah ledakan itu terjadilah zaman es dengan proses yang
sama seperti setelah meteorit jatuh. Bukti dari hal ini yaitu di kutub
ditemukan zat kimia (yaitu sulfat) yang jenis dan usianya sama dengan lapisan
debu vulkanik di sekitar Danau Toba. Super erupsi ini diperkirakan terjadi
setiap 400 ribu tahun sekali.
Lalu mana yang akan benar-benar terjadi? Dan apakah
dampaknya akan benar-benar sehebat seperti yang telah diramalkan? Perlu diperhatikan
bahwa teori tentang prediksi pemanasan global di masa depan sudah cukup rinci
dijabarkan, namun bukti, pengukuran dan prediksi tentang dampaknya masih banyak
diragukan validitasnya. Sebaliknya zaman es belum memiliki penjelasan yang
memuaskan tentang teori terjadinya, namun telah memiliki bukti yang kuat bahwa
zaman es pernah terjadi dan sangat berpeluang untuk terjadi lagi. Dampak dari
zaman es yang terakhir pun masih terasa hingga sekarang.
Jadi menurut saya adalah bahwa
tingkat kemungkinan terjadinya zaman es dengan dampak yang hebat untuk terjadi
lagi di atas 50 %, sementara pemanasan global yang berdampak mengerikan di masa
depan menurut saya tingkat kemungkinannya hanya di bawah 50 %. Bukan berarti
saya menentang upaya perbaikan lingkungan, namun saya hanya ingin menyampaikan
bahwa kita cukup menyikapi isu pemanasan global dengan tenang (tidak perlu
sepanik para ilmuwan pendukungnya) sambil tetap melakukan upaya-upaya
konservasi alam yang membuat kehidupan kita lebih nyaman dan bersih.
Sementara untuk mengantisipasi zaman es, itu berada di
luar kendali kita karena seperti dipaparkan di atas, tampaknya zaman es terjadi
secara alamiah tanpa pengaruh dari aktivitas manusia atau kalaupun ada tidaklah
cukup bisa diperhitungkan dan tidak ada buktinya. Solusinya mungkin hanyalah
bahwa kita perlu mempertahankan suhu bumi (melalui efek rumah kaca) dalam level
yang tetap hangat dengan melakukan aktivitas kehidupan yang efektif dan
efisien.
mantafff...
ReplyDelete